Selasa, 28 Mei 2013

5 Kesalahan Saat Menggunakan Maskara


coollifeshop.com
Maskara adalah salah satu alat make-up yang digunakan oleh hampir semua wanita untuk mempercantik mata.  Penggunaan maskara akan memberi ilusi bulu mata yang lebih tebal dan panjang dibandingkan bulu mata asli. 
Sayangnya, memakai maskara tidaklah semudah yang dibayangkan. Apabila salah dalam memakainya, bisa-bisa maskara jadi menggumpal atau terlalu tebal di bulu mata.  
                
Mengapa sampai terjadi kesalahan seperti itu? Ada beberapa penyebabnya yaitu

1. Terlalu banyak lapisan
Kebanyakan maskara biasanya hanya diciptakan untuk dua kali lapisan. Namun, untuk menciptakan efek bulu mata yang tebal, Anda langsung mengoleskan maskara berulang-ulang (lebih dari dua kali). "Semakin banyak lapisan yang dioleskan, kemungkinan besar lapisan-lapisan tersebut tidak akan kering sempurna," ungkap make-up artist, Kate Lee. Menumpuk maskara yang basah di atas maskara yang sudah kaku akan membuat bulu mata Anda terlihat sangat kaku.

2. Mengocok tabung

Saat ingin memakai maskara, terkadang Anda mengocok dulu tabungnya. Ada juga yang menaik-turunkan aplikator ke dalam tabung (seperti gerakan memompa). Jika ingin hasilnya maksimal, sebaiknya hindari mengocok tabung ini. Proses pengocokan akan memasukkan udara ke dalam tabung maskara. Udara ini akan menyebabkan cairan maskara jadi kering, menggumpal, dan membentuk serpihan kecil saat diaplikasikan.

3. Menyimpannya terlalu lama
Make-up memiliki batas simpan, begitu juga dengan maskara. Biasanya, make-up memiliki umur simpan sampai enam bulan saja. Jika Anda tak bisa mengingat kapan Anda membeli maskara atau sudah berapa lama menyimpannya, sebaiknya jangan menggunakannya lagi. Dalam masa kedaluarsa ini, kuman akan tumbuh dan menyebabkan iritasi, gatal, atau penyakit mata yang menular. Tips : Anda dapat memberi tanggal pembelian pada make-up anda, agar dapat mengerti batas simpan make-up anda.

4. Menggunakannya di batang bulu mata
Menggunakan maskara memang tak mudah, karena Anda harus mengoleskannya mulai dari pangkal (akar) bulu mata. Hanya saja kebanyakan orang tidak mengoleskan maskara dari akarnya, melainkan dari batang bulu mata. "Jika Anda tidak mengoleskan maskara mulai dari akarnya, maka bulu mata Anda akan terlihat lebih pendek dari aslinya," jelas make-up artist, Diane Kendal.

5. Terlalu banyak tekanan

Ketika mengaplikasikan maskara sebaiknya jangan terlalu menekannya. "Memakai maskara dengan tekanan yang terlalu kuat akan meninggalkan bekas kuas pada kelopak mata. Sebaiknya, gunakan maskara dengan lembut dan perlahan agar hasilnya maksimal dan halus. 




Sumber : Female.kompas.com



Dieng Plateu


Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateu)
Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateu) terletak disebelah timur laut Kota Banjarnegara 55km, merupakan daerah tujuan wisata nomor 2 di Jawa Tengah setelah Borobudur.


Dataran Tinggi Dieng semula merupakan Gunung Berapi yang meletus dengan dahsyat, sekarang puncak gunung terlempar, tinggallah sekarang suatu dataran yang terletak di puncak gunung lebih dikenal dengan sebutan " DIENG PLATEU".
Bagi masyarakat setempat, sebutan Dieng sering diterjemahkan sebagai Kahyangan atau tempat bersemanyamnya para Dewa. Memang obyek wisata pegunungan ini menjajikan pemandangan alam yang memukau. Hamparan hutan jati, kawah-kawah yang masih aktif, serta udara yang sejuk membuat kawasan obyek wisata berkesan damai dan tenang.
Secara geografis, Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau) berada di dua wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Wilayah terbesar Dataran Tinggi Dieng milik Kabupaten Banjarnegara. Letaknya pada ketinggian sekitar 2,093 meter di atas permukaan air laut, dengan suhu siang hari antara 15 derajat Celcius dan 10 derajat Celcius pada malam hari. Pada waktu musim kemarau, suhu dapat turun drastis di bawah titik nol derajat Celcius. Rendahnya suhu tersebut membekukan embun. 

Luas Dataran Tinggi Dieng 619,846 hektar, dikelilingi gugusan gunung antara lain Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Perahu, Gunung Rogojembangan serta Gunung Bismo. Keindahan Dieng menawarkan suatu sensasi menarik. Percaya atau tidak, pengunjung yang datang dari arah Wonosobo dapat menyaksikan dua kali matahari terbit. Matahari terbit Dieng diberi julukan sebagai Golden Sunrise, dengan matahari keemasan dan silver sunrise, dengan warna sinar matahari putih perak. Penampilan matahari terbit yang pertama, atau Golden Sunrise, dapat dilihat dari menara pandang pada ketinggian 1,700 meter di atas permukaan laut. Lokasi ini sebelum memasuki Desa Dieng. Sedang penampilan kedua, atau Silver Sunrise, dapat disaksikan dari komplek candi hindu.
Dahulu ditengah-tengah dataran tinggi Dieng terdapat tempat pemujaan dan asrama pendidikan Hindu tertua di Indonesia. Bangunan suci peninggalan sejarah hindu yang dapat dijumpai yaitu candi berserta puing-puing bekas Vihara. Candi yang terdapat di dataran tinggi Dieng ada 8 yaitu Banowati, Puntodewa, Arjuna, Sembodro, Sri Kandi, Gatot Kaca, dan Bima.



Selain Candi, aset wisata lainnya yang tersebar di dataran tinggi Dieng yaitu Kawah Sikidang, Kawah Si Banteng, Kawah Sileri, Kawah Candradimuka, Telaga Balaikumbang, Telaga Medada, Telaga Siwi, Telaga Dringa, Telaga Sinila, Sumur Jala Tunda, Goa Jumut, Gangsiran Asmotoma.
Adapun oleh-oleh atau kenangan khas yang ada di daerah Dieng yaitu Kacang Dieng, Carica, Kentang, Asparagus, Jamur Dieng dan Raamuan purwaceng sebagai penghangat badan.

Bagi yang belum pernah berkunjung ke Dieng Plateu, cobalah berkunjung ke sana ^-^